Puisi Untuk Dosen Terbaik
Buraerah Tua...
Umurmu sudah mulai menua, bahkan sudah tua
setiap pagi kala mentari
di ufuk timur menyapamu
engkau mungkin berjalan terkadang berlari kecil
di halaman istanamu
Buraerah Tua...
Buraerah Tua...
Umurmu sudah mulai menua, bahkan sudah tua
setiap pagi kala mentari
di ufuk timur menyapamu
engkau mungkin berjalan terkadang berlari kecil
di halaman istanamu
Buraerah Tua...
Matamu pelototi jam dinding
oh...
pukul 07.30 sejenak diam
ternyata engkau ada tugas
panggilan para intelek di kampus ungu
Buraerah Tua...
Jalan sudah mulai tercengang
satu langkahmu disertai
helaan napas yang panjang
Buraerah Tua...
lekuk badanmu menyerupai busur panah
engkau tua dan super bijak
Buraerah Tua...
pikiran kami berkelana tak tentu arah
mulut kami seakan terkunci dan membisu tanpa kosa kata
ketika engkau lontarkan sebuah tanya
hahahaha....
mulut kemudian terbuka
oooooo....
jawabanyya sederhana
sedangkan kami tak sadarinya
kami malu? tidak! itu proses
Buraerah Tua...
di benak kami timbul tanya
engkau pendidik atau penyihir?
Buraerah Tua...
sampai mata tak bisa melihat, hidung tak bisa mencium, telinga tak bisa mendengar, mulut tak bisa berkata dan jantung tak lagi berdetak disertai tiang pasak.
ilmu ini akan terus berguna buat kami
Terimakasih Prof. Buraerah
SYAHRIN KAMIL
oh...
pukul 07.30 sejenak diam
ternyata engkau ada tugas
panggilan para intelek di kampus ungu
Buraerah Tua...
Jalan sudah mulai tercengang
satu langkahmu disertai
helaan napas yang panjang
Buraerah Tua...
lekuk badanmu menyerupai busur panah
engkau tua dan super bijak
Buraerah Tua...
pikiran kami berkelana tak tentu arah
mulut kami seakan terkunci dan membisu tanpa kosa kata
ketika engkau lontarkan sebuah tanya
hahahaha....
mulut kemudian terbuka
oooooo....
jawabanyya sederhana
sedangkan kami tak sadarinya
kami malu? tidak! itu proses
Buraerah Tua...
di benak kami timbul tanya
engkau pendidik atau penyihir?
Buraerah Tua...
sampai mata tak bisa melihat, hidung tak bisa mencium, telinga tak bisa mendengar, mulut tak bisa berkata dan jantung tak lagi berdetak disertai tiang pasak.
ilmu ini akan terus berguna buat kami
Terimakasih Prof. Buraerah
SYAHRIN KAMIL
0 komentar:
Posting Komentar