sahabatku
meletakkan aku dengan nyaman di sisinya
ia tak pernah memaksaku membicarakan setumpuk hal bersamanya
atau melakukan sejuta skedul dengannya
ia tak memintaku melakukan hal yang diinginkannya
ia juga tak menghakimiku untuk salahku
duduk diam di sisinya pun cukuplah
karena hati berbicara
tak perlu mulut berbuih untuk semarakkan hari
karena waktu tetap istimewa jika aku dengannya
aku tak perlu mengunci hatiku
berdagang senyum untuk lukaku
aku tak perlu hiburan dari mereka untukku
dekatnya dalam diam cukup mengobati lukaku
aku tidak butuh harta karun yang berlimpah
atau bertumpuk-tumpuk bongkahan emas
hanya untuk mempertahankan sahabatku
karena aku tahu
aku tahu ia tetap duduk menemaniku dalam diamku
bersama menikmati setiap awal hari denganku
karena aku tahu
ia selalu berjalan dan bertahan melawan hari denganku
hingga kami bersama menikmati akhir senja di lengkungan cakrawala itu
kami terus menikmatinya
walau hari tak begitu berwarna
walau bukan sofa yang empuk mengalasi duduknya
kami terus menikmati hidup
karena kami ada di sini
terlebih karena ia sahabatku
kadang aku bertanya dalam hatiku
sudahkah aku menjadi sahabatnya?
sudahkah aku mengenal hatinya
hingga dalam diam pun aku tahu ia bicara
bahwa kami adalah sahabat
kalian sahabatku
kalian sahabat terbaikku
kalian sahabat terhebatku
perpisahan itu mungkin
sudah diambang pintu
berpisah untuk menang dan melanjutkan mimpi
mimpi yang ia aku rangkai bersama dulu
hari sebelum kemarin ia aku asing
hari kemarin ia aku kenal
hari ini ia aku, kami sahabat
hari esok kami sahabat yang mungkin terpisah
inilah jalan-jalan kita
tapi aku yakin, ia yakin kami yakin kami akan berkumpul dan bersatu bersama di keabadian
salam
Kamil.s
meletakkan aku dengan nyaman di sisinya
ia tak pernah memaksaku membicarakan setumpuk hal bersamanya
atau melakukan sejuta skedul dengannya
ia tak memintaku melakukan hal yang diinginkannya
ia juga tak menghakimiku untuk salahku
duduk diam di sisinya pun cukuplah
karena hati berbicara
tak perlu mulut berbuih untuk semarakkan hari
karena waktu tetap istimewa jika aku dengannya
aku tak perlu mengunci hatiku
berdagang senyum untuk lukaku
aku tak perlu hiburan dari mereka untukku
dekatnya dalam diam cukup mengobati lukaku
aku tidak butuh harta karun yang berlimpah
atau bertumpuk-tumpuk bongkahan emas
hanya untuk mempertahankan sahabatku
karena aku tahu
aku tahu ia tetap duduk menemaniku dalam diamku
bersama menikmati setiap awal hari denganku
karena aku tahu
ia selalu berjalan dan bertahan melawan hari denganku
hingga kami bersama menikmati akhir senja di lengkungan cakrawala itu
kami terus menikmatinya
walau hari tak begitu berwarna
walau bukan sofa yang empuk mengalasi duduknya
kami terus menikmati hidup
karena kami ada di sini
terlebih karena ia sahabatku
kadang aku bertanya dalam hatiku
sudahkah aku menjadi sahabatnya?
sudahkah aku mengenal hatinya
hingga dalam diam pun aku tahu ia bicara
bahwa kami adalah sahabat
kalian sahabatku
kalian sahabat terbaikku
kalian sahabat terhebatku
perpisahan itu mungkin
sudah diambang pintu
berpisah untuk menang dan melanjutkan mimpi
mimpi yang ia aku rangkai bersama dulu
hari sebelum kemarin ia aku asing
hari kemarin ia aku kenal
hari ini ia aku, kami sahabat
hari esok kami sahabat yang mungkin terpisah
inilah jalan-jalan kita
tapi aku yakin, ia yakin kami yakin kami akan berkumpul dan bersatu bersama di keabadian
salam
Kamil.s
0 komentar:
Posting Komentar