"Harap Tak Menyapa"
Awal hari dan akhir hari
Bahkan lelap dalam dekap malam buta
Hati, mulut bahkan segenap diri
Sujud dalam pinta
Tapi, seolah di malam buta
hanya kebisuan yang ku sapa
Diam, membungkam tak bersuara
serasa mengejar angin-Nya
Tetap pada diri
Ketidak pedulian ku sambangi
Terus mendekat, malah menjauh di sana
Serasa meneguk sebuah fatamorgana
Tetap bertahan menanti musim semi
Namun yang datang hanyalah musim kemarau
Masih bertahan pada titik ini
Namun yang ada hanyalah kemarau
Kemarau yang mendatangkan kekeringan
Keringkan segala harapan
Gugurkan segala pinta hati
Hingga segalanya layu, gugur dan mati
Kamil.S
Awal hari dan akhir hari
Bahkan lelap dalam dekap malam buta
Hati, mulut bahkan segenap diri
Sujud dalam pinta
Tapi, seolah di malam buta
hanya kebisuan yang ku sapa
Diam, membungkam tak bersuara
serasa mengejar angin-Nya
Tetap pada diri
Ketidak pedulian ku sambangi
Terus mendekat, malah menjauh di sana
Serasa meneguk sebuah fatamorgana
Tetap bertahan menanti musim semi
Namun yang datang hanyalah musim kemarau
Masih bertahan pada titik ini
Namun yang ada hanyalah kemarau
Kemarau yang mendatangkan kekeringan
Keringkan segala harapan
Gugurkan segala pinta hati
Hingga segalanya layu, gugur dan mati
Kamil.S
0 komentar:
Posting Komentar