kenalkah kalian pada dara itu
yang wajahnya tampak manis pula suaranya merdu
ke dia mana pergi, rembulan kan menari
hadirnya dia, lengang pasti kan pergi
dara itu sanggup memberi jika dan tanpa kau pinta
akan cebisan akhir rotinya walau engkau siapa
tiada balasan melainkan satu
kau sudi mencintanya ke akhir waktu
kenal atau tidak kau akan dara itu
yang senyumnya ceria menutup sendu
taukah kau tentang angannya yg tembus ke tujuh langit
sedarkah kamu akan hatinya yg merintih sakit
semua berceloteh ‘akulah temannya’ ‘akulah sahabatnya’
namun hakikat kenalkah kau dia
apa kau tau yang candanya nan riang
sekadar luaran yg tentunya jelas di kala terang
ku harap, taukah kau yang di balik segala
di sudut malam, kala bulan berselimut awan hitam, setelah habis semua ketawa
sendiri dara itu mengalirkan kesepian
lewat dua bola mata bundar yg asalnya kau kira menawan
hadirku perikan kisah dara ini
yang di sekian gelap jiwanya bernyanyi
menzikir nama kekasih yang tak pernah wujud
menanti kehadiran seorang pecinta zuhud
dia ingin disayang dia mau dikasih
dia hendak dimanja diulit cinta bersih
namun tahukah kamu keinginannya
atau sudahkah manis bicaranya buat kau buta
pintanya untuk ketemu di surga Illahi
bosan banget dengan segala topeng hipokrasi
yang dia pakai sekian lama membahagiakan manusia
selain dia selain dirinya
kenalkah dikau pada kepenatan semangat si dara manis
terlalu penat sehingga akalnya mengeluh sadis
zahir dia punya ramai taulan berjuta teman
hakiki, di ujung malam tetap dia sendirian
biar aku kabarkan padamu
dara itu sedang sentiasa menunggu
datangnya satu adam yg bisa merangkul jiwanya
dan membawanya pulang ke kampung asmara
kau takkan kenal dara itu
karena dia cukup lihai untuk kau dia tipu
kau takkan tau karena dia malu menunjuk kosong hidupnya
kau takkan bisa karena kau takkan mau percaya
di balik senyum manis yang terlukis indah pada si wajah
terselubung satu tangisan yang tak pernah sudah
di antara tawa yg dia unjuk untuk kau puja
ada wujud rasa bohong yg entah bila akhirnya
kenalkah kalian padanya
dara yg mencintai semua kecuali dirinya
kenalkah kalian pada dara itu
dia ada di sini hanya kau tak pernah dan takkan pernah tahu.
Kamil.S
yang wajahnya tampak manis pula suaranya merdu
ke dia mana pergi, rembulan kan menari
hadirnya dia, lengang pasti kan pergi
dara itu sanggup memberi jika dan tanpa kau pinta
akan cebisan akhir rotinya walau engkau siapa
tiada balasan melainkan satu
kau sudi mencintanya ke akhir waktu
kenal atau tidak kau akan dara itu
yang senyumnya ceria menutup sendu
taukah kau tentang angannya yg tembus ke tujuh langit
sedarkah kamu akan hatinya yg merintih sakit
semua berceloteh ‘akulah temannya’ ‘akulah sahabatnya’
namun hakikat kenalkah kau dia
apa kau tau yang candanya nan riang
sekadar luaran yg tentunya jelas di kala terang
ku harap, taukah kau yang di balik segala
di sudut malam, kala bulan berselimut awan hitam, setelah habis semua ketawa
sendiri dara itu mengalirkan kesepian
lewat dua bola mata bundar yg asalnya kau kira menawan
hadirku perikan kisah dara ini
yang di sekian gelap jiwanya bernyanyi
menzikir nama kekasih yang tak pernah wujud
menanti kehadiran seorang pecinta zuhud
dia ingin disayang dia mau dikasih
dia hendak dimanja diulit cinta bersih
namun tahukah kamu keinginannya
atau sudahkah manis bicaranya buat kau buta
pintanya untuk ketemu di surga Illahi
bosan banget dengan segala topeng hipokrasi
yang dia pakai sekian lama membahagiakan manusia
selain dia selain dirinya
kenalkah dikau pada kepenatan semangat si dara manis
terlalu penat sehingga akalnya mengeluh sadis
zahir dia punya ramai taulan berjuta teman
hakiki, di ujung malam tetap dia sendirian
biar aku kabarkan padamu
dara itu sedang sentiasa menunggu
datangnya satu adam yg bisa merangkul jiwanya
dan membawanya pulang ke kampung asmara
kau takkan kenal dara itu
karena dia cukup lihai untuk kau dia tipu
kau takkan tau karena dia malu menunjuk kosong hidupnya
kau takkan bisa karena kau takkan mau percaya
di balik senyum manis yang terlukis indah pada si wajah
terselubung satu tangisan yang tak pernah sudah
di antara tawa yg dia unjuk untuk kau puja
ada wujud rasa bohong yg entah bila akhirnya
kenalkah kalian padanya
dara yg mencintai semua kecuali dirinya
kenalkah kalian pada dara itu
dia ada di sini hanya kau tak pernah dan takkan pernah tahu.
Kamil.S
0 komentar:
Posting Komentar