Hari dunia pagi ini
Tak begitu bersuara
Meski harus aku menggonggong
Bak longlongan anjing di malam buta
Hari dunia pagi ini
Tak begitu bersuara
Hanya sekedar desahan
Dedauan ranting di pohon itu
Dan kini dunia lain tampak di hadapanku,
Dunia aku tak tahu akan arti waktu,
Kisah hari kemarin masih terlintas
Jelas seperti pelototi sinetron itu ruang gelap nan hampa.
Hingga diriku tak tahan
Tuk renggut sukma jiwaku
Dulu senyum manis kau ukir untukku
Kini hanya mampu tertunduk lesu tak bergairah.
Kristal dan sayup matamu
Buat duniaku jadi temaram.
Akankah aku berani melangkah,
Akankah aku mendekap, meyakinkanmu?
Aku tak tahu dan sepertinya aku pun tak kuasa merangkai kata
Melihat dirimu seperti ini saja cukup buat nyaliku hilang
Bak irama piano lagu senduh yang terhenti di tengah megahnya orchestra
Sesuatu itu terhenti dan hanya diam.
Angkuhkanlah dirimu, busungkan dadamu seperti ksatria gagah berani
Dia ingin kau tak layu
Sirnakan embun kepedihan yang goreskan luka dihati,
Jangan biarkan de javu itu hanyutkanmu.
Tatap aku dan lekatkan pandanganmu
Aku dan kau tak harus seperti ini,
Merasa tersesat di kota keabadian
Cukup pahami aku dan kau
Tak mungkin membuat matahari terbenam di ufuk timur
Bicaralah dan aku akan mendengar
walau desiran keheningan
yang kau ciptakan dan semua terhenti
Kamil.s
Tak begitu bersuara
Meski harus aku menggonggong
Bak longlongan anjing di malam buta
Hari dunia pagi ini
Tak begitu bersuara
Hanya sekedar desahan
Dedauan ranting di pohon itu
Dan kini dunia lain tampak di hadapanku,
Dunia aku tak tahu akan arti waktu,
Kisah hari kemarin masih terlintas
Jelas seperti pelototi sinetron itu ruang gelap nan hampa.
Hingga diriku tak tahan
Tuk renggut sukma jiwaku
Dulu senyum manis kau ukir untukku
Kini hanya mampu tertunduk lesu tak bergairah.
Kristal dan sayup matamu
Buat duniaku jadi temaram.
Akankah aku berani melangkah,
Akankah aku mendekap, meyakinkanmu?
Aku tak tahu dan sepertinya aku pun tak kuasa merangkai kata
Melihat dirimu seperti ini saja cukup buat nyaliku hilang
Bak irama piano lagu senduh yang terhenti di tengah megahnya orchestra
Sesuatu itu terhenti dan hanya diam.
Angkuhkanlah dirimu, busungkan dadamu seperti ksatria gagah berani
Dia ingin kau tak layu
Sirnakan embun kepedihan yang goreskan luka dihati,
Jangan biarkan de javu itu hanyutkanmu.
Tatap aku dan lekatkan pandanganmu
Aku dan kau tak harus seperti ini,
Merasa tersesat di kota keabadian
Cukup pahami aku dan kau
Tak mungkin membuat matahari terbenam di ufuk timur
Bicaralah dan aku akan mendengar
walau desiran keheningan
yang kau ciptakan dan semua terhenti
Kamil.s
0 komentar:
Posting Komentar