Senin, 06 Mei 2013


Satu waktu di malam tanpa bintang yang berbaris di lazuardi, malam yang berpeluk dingin. Terlibat percakapan antara aku dan dirinya. Banyak cerita tercipta yang tak terpikirkan sebelumnya. Aku selalu saja begitu 'menampung ceritanya' kemudian menasehatinya, memberinya solusi, semoga tetap seperti ini.

Kita masih tertawa, kita tetap tertawa. Larut dalam cerita yang seolah tak berujung, tetap melanjutkan cerita sampai tiba saatnya kantuk mengusik jiwa yang lelah. Lalu terlelap.

Sebelum terlelap ada satu cerita kita, yang aku pikir engkau tahu itu. Barangkali.
Setelahnya aku menulis seperti ini :

dia tidak pernah berbisik di telingaku

betapa takutnya dia pada gelap
dia tidak pernah berkata padaku 
betapa takutnya dia pada jauh

aku tahu semuanya
betapa perhatiannya aku padanya
aku tahu, karena aku mengenalnya
aku tahu semuanya

matanya seolah menjerit
jangan biarkan aku sendiri di kegelapan ini
karena aku akan kehilangan arah

jangan kau jauh dari sisiku !
di tempat dimana bahkan kau tak mampu mengingatku
kenapa hidup begitu kejamnya?
apakah hidup seperti ini?

Sedikit kemanisan yang tercipta sebelumnya, sedikit ketidakenakan yang tercipta sebelumnya. Tidak terlalu banyak. Dua hati satu Cinta.
Semua akan baik-baik saja !
Maka dengarkanlah aku 'walaupun aku di sini dan kau di sana' Pahamilah 'Hatiku ada di sana' !






0 komentar:

Posting Komentar

Lorem ipsum dolor

Visitor

Content

Featured Posts

Pengunjung

Flag Counter
Diberdayakan oleh Blogger.

Social Icons

Search This Blog

Popular posts

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com