kini jiwaku jiwa terjajah
kini hatiku hati terbelenggu
lalu jiwa & hati merasa bebas, lepas lagi terhempas
onak aku telan tanpa rasa
meski raga sobek perlahan
bak mutiara terpendam dan tenggelam
hingga terjajah dan terbelenggu
kian rapat, tertatap pun tiada
di pelupuk mata adalah sampah
berpacu bimbang, kian tersisih
indah surga di pelupuk mata
di antara tumpukan bisu berlian
suara mereka menjadi bising
karena kuping merasa terusik
nada penuh muak terus bersuara
nada bising kini tak lagi asing
hingga fajar kan menyingsing
jiwaku masih terjajah
kini hatiku hati terbelenggu
lalu jiwa & hati merasa bebas, lepas lagi terhempas
onak aku telan tanpa rasa
meski raga sobek perlahan
bak mutiara terpendam dan tenggelam
hingga terjajah dan terbelenggu
kian rapat, tertatap pun tiada
di pelupuk mata adalah sampah
binar temaram hanya mengintip
binar mutiara yang kan terhempas
di keremangan rahim tersisaraga laknat menggeliat
berpacu bimbang, kian tersisih
indah surga di pelupuk mata
di antara tumpukan bisu berlian
suara mereka menjadi bising
karena kuping merasa terusik
nada penuh muak terus bersuara
nada bising kini tak lagi asing
hingga fajar kan menyingsing
remuk redam nuraniku
jatuh bangun hatiku
senang melayang kau jiwaku
hingga tak sadar sedang terbanghingga jatuh kemudian terjengkang
jiwaku masih terjajah
0 komentar:
Posting Komentar