Assalamu'alaikum...
Hari ini aku akan menulis tentang CINTA. Hahaha, Syahrin menulis tentang cinta ? Okelah bukan masalah. Sahabat, tulisan-tulisan aku sebelumnya tidak ada tentang CINTA. Tapi, perlu kau tahu hari ini aku akan menulis tentang CINTA, karena dia (D'ARA'ku) perempuanku.
Inilah yang aku sebut dengan CINTA.
Cinta dan Pesona Jiwa Raga
Awalnya adalah raga. Seterusnya adalah budi. Raga menantikan pandanganmu. Jiwa membangun simpatimu. Badan mengeluarkan gelombang magnetiknya. Jiwa meniupkan kebajikannya.
Begitulah cinta tersurat di langit kebenaran. Bahwa karena cinta jiwa harus selalu berujung dengan sentuhan fisik, maka ia berdiri dalam tarikan dua pesona itu: jiwa dan raga.
Cinta bagaikan bongkahan-bongkahan ombak di samudera, aku rasa.
Cinta bagaikan torpedo.
Cinta bagaikan suhu di kutub.
Cinta bagaikan pelukan angin di malam hari.
Kesemuanya, jika datang padamu tidak bisa kau elakan, bukan ? Aku bilang Iya, Benar.
Hari ini aku rasakan itu, mencintai anak satu anak manusia yang sudah ditulis dalam surat kebenaran langit Tuhan. Gelombang-gelombang itu datang menghujam jiwa dan ragaku. Iya tak bisa kuelakkan. Dan aku menikmati hal itu. Berdo'a tetap seperti ini. Amin..
Acap kali bermohon pada cinta pertamaku (ALLAH SWT). Jangan Dia (Perempuanku) Kau gantikan dengan yang lain ! Hingga matahari dan senja tak bisa aku nikmati. Tuhan tolong pertemukan aku dengan Dia di kelahiran selanjutnya. Pintaku pada-NYA.
Cinta adalah keagungan Tuhan.
Cinta adalah kamu
Hari ini aku akan menulis tentang CINTA. Hahaha, Syahrin menulis tentang cinta ? Okelah bukan masalah. Sahabat, tulisan-tulisan aku sebelumnya tidak ada tentang CINTA. Tapi, perlu kau tahu hari ini aku akan menulis tentang CINTA, karena dia (D'ARA'ku) perempuanku.
Inilah yang aku sebut dengan CINTA.
Cinta dan Pesona Jiwa Raga
Awalnya adalah raga. Seterusnya adalah budi. Raga menantikan pandanganmu. Jiwa membangun simpatimu. Badan mengeluarkan gelombang magnetiknya. Jiwa meniupkan kebajikannya.
Begitulah cinta tersurat di langit kebenaran. Bahwa karena cinta jiwa harus selalu berujung dengan sentuhan fisik, maka ia berdiri dalam tarikan dua pesona itu: jiwa dan raga.
Cinta tak bisa aku, kau,mereka dan kalian defenisikan. Karena cinta abstrak, tapi bisa dirasakan dengan hebat.
Cinta bagaikan bongkahan-bongkahan ombak di samudera, aku rasa.
Cinta bagaikan torpedo.
Cinta bagaikan suhu di kutub.
Cinta bagaikan pelukan angin di malam hari.
Kesemuanya, jika datang padamu tidak bisa kau elakan, bukan ? Aku bilang Iya, Benar.
Hari ini aku rasakan itu, mencintai anak satu anak manusia yang sudah ditulis dalam surat kebenaran langit Tuhan. Gelombang-gelombang itu datang menghujam jiwa dan ragaku. Iya tak bisa kuelakkan. Dan aku menikmati hal itu. Berdo'a tetap seperti ini. Amin..
Acap kali bermohon pada cinta pertamaku (ALLAH SWT). Jangan Dia (Perempuanku) Kau gantikan dengan yang lain ! Hingga matahari dan senja tak bisa aku nikmati. Tuhan tolong pertemukan aku dengan Dia di kelahiran selanjutnya. Pintaku pada-NYA.
Cinta adalah memberi, bukan menerima. Jika kau mencinta maka kau siap memberi.Cinta itu suci, agung, sopan, nikmat, beretika, jika tidak maka aku bilang itu adalah NAFSU syaitan.
Cinta adalah keagungan Tuhan.
Cinta adalah kamu
Syahrin Kamil
Minggu Senja, 31/03/13