Aku.
Mataku pelototi goresan di tepi kertas suci...
Memahami setiap isi bait yang ku gores...
ha...ha...ha...
Ternyata tak bisa ku mengerti..
Hanya bisa terus melihat dan membaca nya..
Aku....
Aku memang jalang dan tak berharga diri..
Yang selalu menghinakan diri mengurusi mereka
Yang tak pernah berubah...
Mulut-mulut mereka terus berceloteh
Celoteh kemunafikan...
Aku...
Aku memang jalang dan tak punya harga diri
Yang selalu mengusik diri dengan api..
Menimba api dengan sayatan mimpi..
Aku tercoreng ke lembah ini...
Aneh ....
Aku...
Terus mendaki dan menapaki mimpi itu...
Dan aku...
Aku terlihat menjadi inti diri...
Menjadi rapi di hari yang sunyi..
Dan aku menjadi sunyi di setiap hari..
Karena api ku padam di tiup sunyi...
Kamil.S
Mataku pelototi goresan di tepi kertas suci...
Memahami setiap isi bait yang ku gores...
ha...ha...ha...
Ternyata tak bisa ku mengerti..
Hanya bisa terus melihat dan membaca nya..
Aku....
Aku memang jalang dan tak berharga diri..
Yang selalu menghinakan diri mengurusi mereka
Yang tak pernah berubah...
Mulut-mulut mereka terus berceloteh
Celoteh kemunafikan...
Aku...
Aku memang jalang dan tak punya harga diri
Yang selalu mengusik diri dengan api..
Menimba api dengan sayatan mimpi..
Aku tercoreng ke lembah ini...
Aneh ....
Aku...
Terus mendaki dan menapaki mimpi itu...
Dan aku...
Aku terlihat menjadi inti diri...
Menjadi rapi di hari yang sunyi..
Dan aku menjadi sunyi di setiap hari..
Karena api ku padam di tiup sunyi...
Kamil.S
0 komentar:
Posting Komentar