perempuanku dan pagi yg lengang
pada sisa dingin yang terserabut waktu
cabar asmaradana menjejak di bias kemuning mentari
kabarkan asa yang menghanyutkan seribu jedah padamu
untai seribu rindu di jejak-jejak indah embun nan lembut
perempuanku dan era yang merindu
bola mata tatap tapal batas tanpa kedip
senandung sketsa rindupun menghitam di cahaya semesta
sumbang ucap aksara dalam kilau surya
sandarku pada tiang-tiang penyangga semesta
perempuanku dan senja yang menjingga
pun jingga menghitam bersama mentari
hantarkan rasa yang memuncak dalam bisu
diam dalam setiap langkah-langkah rindu
yang semakin menghimpit altar jiwa
perempuanku dan malam berpeluk dingin
pada setiap kata dan aksara yang menjejak
jemari menari ungkap misteri waktu
sibak setiap hembusan dingin bayu lembahku
dan berharap sampaikan rindu padamu di batas rindu
East Borneo, 23/07/2013