Saya paham tentang ini, saya pikir yang lain juga memahaminya. Dalam jiwa manusia terdapat dua sisi, yakni Baik (hebat) dan Buruk (Menyebalkan). Lalu kenapa yang lain menolak yang buruk, sedang mereka pahami itu?
Barangkali aku sedang berada di nganga ”itu”. Tapi, jiwa dalam altar persemaiannya enggan berada di sana. Hanya ”pikir” ingin bertahan di sana. Karena ‘pikir’ tak lebih hebat dari ‘hati’. Maka jiwalah pemenangnya.
Maka aku tinggalkan nganga itu.
Congragulation for ‘JIWA’ :)
Barangkali aku sedang berada di nganga ”itu”. Tapi, jiwa dalam altar persemaiannya enggan berada di sana. Hanya ”pikir” ingin bertahan di sana. Karena ‘pikir’ tak lebih hebat dari ‘hati’. Maka jiwalah pemenangnya.
Maka aku tinggalkan nganga itu.
Congragulation for ‘JIWA’ :)