Rabu, 24 April 2013

0 komentar
Mengingatkan seseorang untuk kebaikan adalah kebaikan yang membaikkan. Lakukanlah segera
#satusubuh 

Sebuah Metamorfosa

0 komentar

Minggu, 21 April 2013

Kita Masih di Sini

0 komentar

Kita masih di sini
Kita tetap di sini
Biarkan semua untuk saling memahami
Masih tetap di sini
Lepaskan keluh pada hati yang riang (berbagi)
Kita masih di sini
Kita masih cerita, berbagi
Senyum dan tertawa bersama
Mencipta romantika dalam paduan kasih
Dan jika tak lagi di sini
Biarkan masing-masing menunggu
Biarkan masing-masing berharap
Hingga kisah terus tercipta walau bukan di sini
KOREK API

Bintang

0 komentar

Lihat ke cakrawala luas
Semua awan berakan terus berganti arah
Ku dapati satu bintang
Sedang bermain awan
Masih kulihat bintang tetap di sana
Bersinar terang penuh harapan
Wajah dan binar matanya menenangkanku
Terus ku dekati, harap temani gelap malamku

DIA Dalam Sebait

0 komentar

Dia tetap tersenyum tenang
Walau hatinya iris terluka
Dia tetap menyapa teduh
Walau hatinya menangis
Dia adalah sebuah cerita
Yang tertulis dalam hati dan pikir selamanya

Romantisme Hujan

0 komentar

Wahai hangat Mendekatlah sebentar…
Hujan telah memenjarakan rasa dalam gigil
Pun angin meronakan puitika atas tiap tetesnya
Bersenggama dengan bumi
Taut tanganmu adalah hangat
tatap di pelupuk matamu adalah kelambu nyaman dalam imajinasi
Beradu dalam jejasjejas lebam
Retaknya nampan kaca di sudut siulan angin
Hujan menghapus hilangkan warnawarni
Merah menjadi palsu
Hitam menjadi legam
Putihpun menjadi sejadinya hilang
Lalu siapa yang menghantam matahari hingga bersembunyi kecut di balik
awan menghitam yang murka
tidak lagi indah kah…??
Mari mendekat kekasihku
Jangan hilangkan tahtamu daripada ku
Jika hidupnya cinta adalah kau
Maka hujan esok hari tak lagi kunanti
Ketika esok kau tak lagi di sini…

Beginilah

0 komentar

Jika aku tak tertawa,
Lalu di mana hati
Dan jika aku tak menyesak
Di mana pula hati
Maka, aku adakan apa yang kurasa
Agar kau tahu di arah mana aku
Agar kau tak hanya menerka
Agar kau tak salah
Agar kau tak tertipu

Seperti kataku

0 komentar

Kita tetap berjalan pada satu jalan

Berbagi alur
Aku berada di alur kanan
Sedang kau berada di alur kiri
Sesekali jemariku dan jemarimu
Menunggal hapuskan sepi perjalanan

Seperti kataku

Kita telah menemukan satu makna
Dan mereka tak perlu tahu

Seperti kataku

Jalan kita, bukan jalan mereka ! 

Renjana

0 komentar

Kisah akan melewati ribuan waktu
Di atas pucuk yang lembab hingga kering
Pendakian itu tak pernah sunyi
Aku tak pernah gamang 
Batin tak pernah getir
Karena rasa begitu padat
KOREK API

Frustasi

0 komentar

Di satu sudut aku termangu
Menanti satu abjad melodi
Kupukul rata emosi hingga otak terintimidasi
DuniaDalamKepala tak lagi stabil
Pena seakan lumpuh tak sanggup berdiri
Apalagi melangkah dan menari.
Kertas seolah mati suri lelah menanti

DuniaDalamKepala Bergejolak
Mata terpejam sebelum hitam
Otak berhenti sebelum putih menjadi legam
Masih kupaksa, namun kudapat
Hanya kristal dari retina
Korek Api

Kaulah Dia

0 komentar

Kaulah dia
Aku mau dia, maka kau dengarkanlah
Bahwa, yang dia aku cari adalah kau

Kaulah Dia ?
Bukan ragu kau adalah dia
Tapi, dia kah kau?

Haha… iya kaulah dia
Aku butuh adalah kau
karena kaulah dia
Kau mau aku bukan?

HITAM

0 komentar

Malam ini tak begitu berwarna
Hanya gelap itu
Menyelimuti raga dingin
Cahaya bulan hanya sekedar temaram

Dan hitam bak perisai
Selimuti hati yang gundah gulana

Hitam
Dengarkanlah!
Mungkinkah aku padamu?


Hitam
Tawaku terbungkam diam
Asaku terbunuh sepi. Barangkali

_Korek Api

Jumat, 19 April 2013

Pagi Berpeluk Dingin

0 komentar
Seperti Biasa, Lepas Malam adalah Pagi.
Malam berpeluk dingin, telah pamit dan pergi dihempaskan cahaya mentari.
Jejak sajak hujan  malam, masih saja tampak dengan lukisan-lukisan abstrak di atas keramik putih. Dekapan itu masih belum enyah dari jiwaku dingin. Barangkali mereka juga. Yang mungkin masih merangkak di antara kasur dan selimut. Mungkin saja !

Terang dan mentari di pagi ini tak jua hangatkan jiwa-jiwa beku. Memang keramaian dingin perlahan sunyi. Tapi, gigil masih terasa dalam peraduan gigi.

Dengarkanlah !
Mentari dan reruas kulit menggenaplah ciptakan hangat, lirih.

Bintang malam di lazuardi telah tiada diganti mentari. Malam pun hilang diganti pagi terbitkan mimpi. Lalu kenapa dingin masih menyeruak ?. Kami tak kuasa lepaskan pelukan itu. Maka kami nikmati. Mungkin sampai siang mendepak.

Pagi masih saja menikmati kencannya dengan dingin. Nikmatilah !

#KorekApiPadam

Semusim ?

0 komentar

Semusim ?
Ha ha ha
Terlalu singkat
April
Seperti romansa abadi (dalam hidup)
Janji mentari pada bumi
dan
Kemesraan bulan
Pada malam pekat
Setianya dingin
Pada hujan

Semusim ?
Tak akan pernah cukup
Sebab bintang
Tak akan pernah mampu meninggalkan lazuardi
Semusim?
Aku ingin selamanya

Malam Terbunuh ?

0 komentar

Pekat malam berpeluk dingin
Tak berwarna
Hitam dan gelap
Hening tak bersuara

Mungkin malam telah mati terbunuh
Tertikam dan berlumur darah kental
Membeku !

Diam membungkam
Hingga tak lagi mengejek

Tapi, terbunuh pun dia akan singgah lagi esok hari
Lagi, lagi dan lagi
Dengan seringai sinisnya
Hingga tawa binalnya

Malam ini pun sama

Senin, 08 April 2013

Sampul Buku

2 komentar

Jumat, 05 April 2013

Hal itu adalah

0 komentar

"Hal itu" adalah ... ?
mengerti ketika kamu berkata "aku lupa"
mengerti, ketika kamu berkata "aka lagi bekerja"
menunggu selamanya ketika kamu berkata 
"tunggu sebentar"

tetap tinggal ketika kamu berkata "tinggalkan aku sendiri"
mebuka pintu meski kamu belum mengetuk dan
belum berkata "bolehkah saya masuk ?"

bertanya sebelum kamu mengeluh sakit

"hal itu" juga bukanlah bagaimana kamu
melupakan dia bila ia berbuat kesalahan,
melainkan bagaimana kamu memaafkan dan menasehatinya.

Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan,
melainkan bagaimana kamu mengerti.
bukanlah apa yang kamu lihat, melainkan apa
yang kamu rasa,

bukanlah bagaimana kamu melepaskan melainkan
bagaimana kamu bertahan.

"Hal itu" yang sebenarnya adalah ketika kamu
menitikan air mata dan masih peduli terhadapnya,
adalah ketika dia tidak memperdulikanmu dan
kamu masih menunggunya dengan setia.

Maka aku bilang,
Hal itu adalah CINTA

Lihatlah Aku Mengartikan Perbedaan Itu

0 komentar
"Tulisan ini bukan tentang puisi, bukan tentang pantun, bukan tentang syair, bukan tentang lagu, tapi tentang aku kamu (yang menyatu dalam perbedaan)"

----------------------------------------------
lihatlah aku mengartikan perbedaan itu
----------------------------------------------

cakrawala dan bumi begitu berbeda
tapi, cakrawala berabad-abad menghangatkan bumi
menghidupkan setiap hembusan nafas makhluk

panasnya hari dan teduhnya malam
panasnya hari dan pekatnya malam
sangat berbeda !
tapi, itulah keseimbangan hakiki

panasnya hari mengoyak jiwa-jiwa makhluk tuhan
panasnya hari membakar kulit bak terbakar arang
pun, malam menjemput mengobati luka jiwa-jiwa terkoyak
pun, teduh malam melembabkan kulit terbakar 

sederhana, perbedaan itu indah!

tentang sama
tak perlu resah,
tak perlu gelisah,
dengan perbedaan,
karena perbedaan itu indah
perbedaan itu membuat aku kamu dalam satu
satu dekapan rasa sempurna, abadi dalam hidup
satu dekapan kata sempurna, yang abadi dalam hidup
adalah CINTA

Lihatlah aku mengartikan perbedaan itu.
Inilah CINTA, arti perbedaan itu

EULOGI Dalam Dua Bait

0 komentar
hanya dua bait suara dalam puisi
ku suarakan untuk merpati putih jauh
berjarak langkah cahaya mentari
berjarak bisikan angin yang lirih

di ufuk menanti, hati untuk hatinya
untuk dirinya yang hebat
hingga senja masih menantinya
menanti dirinya yang hebat

Menjelajah Rasa

0 komentar
lagi untuk DIA (D-ARA)

satu waktu, yang tertinggal
melepuh jadi satu kenangan
jejak-jejak itu menunggal
di bawah debu jalanan

satu cerita
tentang jelajah rasa
masih aku kenali riaknya
masih aku arungi gelombang ombaknya

tapi, aku tak bisa 
tuk rangkai bayangan nyata (kata)
hanya bisa
nikmati gemuruh deburnya

tetap, di sana
ku selami ke dalamannya
ah, ternyata yang ada
hanya satu, hanya namanya

Lorem ipsum dolor

Visitor

Content

Featured Posts

Pengunjung

Flag Counter
Diberdayakan oleh Blogger.

Social Icons

Search This Blog

Popular posts

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com