Minggu, 31 Maret 2013

C.I.N.T.A

0 komentar
Assalamu'alaikum...

Hari ini aku akan menulis tentang CINTA. Hahaha, Syahrin menulis tentang cinta ? Okelah bukan masalah. Sahabat, tulisan-tulisan aku sebelumnya tidak ada tentang CINTA. Tapi, perlu kau tahu hari ini aku akan menulis tentang CINTA, karena dia (D'ARA'ku) perempuanku.

Inilah yang aku sebut dengan CINTA.

Cinta dan Pesona Jiwa Raga
Awalnya adalah raga. Seterusnya adalah budi. Raga menantikan pandanganmu. Jiwa membangun simpatimu. Badan mengeluarkan gelombang magnetiknya. Jiwa meniupkan kebajikannya.

Begitulah cinta tersurat di langit kebenaran. Bahwa karena cinta jiwa harus selalu berujung dengan sentuhan fisik, maka ia berdiri dalam tarikan dua pesona itu: jiwa dan raga.


Cinta tak bisa aku, kau,mereka dan kalian defenisikan. Karena cinta abstrak, tapi bisa dirasakan dengan hebat.

Cinta bagaikan bongkahan-bongkahan ombak di samudera, aku rasa.
Cinta bagaikan torpedo.
Cinta bagaikan suhu di kutub.
Cinta bagaikan pelukan angin di malam hari.

Kesemuanya, jika datang padamu tidak bisa kau elakan, bukan ? Aku bilang Iya, Benar. 

Hari ini aku rasakan itu, mencintai anak satu anak manusia yang sudah ditulis dalam surat kebenaran langit Tuhan. Gelombang-gelombang itu datang menghujam jiwa dan ragaku. Iya tak bisa kuelakkan. Dan aku menikmati hal itu. Berdo'a tetap seperti ini. Amin..

Acap kali bermohon pada cinta pertamaku (ALLAH SWT). Jangan Dia (Perempuanku) Kau gantikan dengan yang lain ! Hingga matahari dan senja tak bisa aku nikmati. Tuhan tolong pertemukan aku dengan Dia di kelahiran selanjutnya. Pintaku pada-NYA.

Cinta adalah memberi, bukan menerima. Jika kau mencinta maka kau siap memberi.
Cinta itu suci, agung, sopan, nikmat, beretika, jika tidak maka aku bilang itu adalah NAFSU syaitan.

Cinta adalah keagungan Tuhan.
Cinta adalah kamu 

Syahrin Kamil
Minggu Senja, 31/03/13 

Jumat, 29 Maret 2013

0 komentar
kata bijak pagi ini, sabtu, 30/03/13

"mencintai adalah tentang pemujaan, jadi mana mungkin seorang pencinta menyakiti sesuatu yang semestinya dia puja"

Syahrin Kamil

Tikus Berdasi

0 komentar

Apa pikir kau
Hingga kau berlaku seperti itu ?
Jahannam !

Apa kau gila
Apa kau tolol
Kau susuri lorong-lorong itu
Untuk kau gapai 
Ingin perut bucitmu

Apa kau sadar
Perutmu buncit
Karena uang kami
Jahannam !

Kau tikus bermulut besar
Negara tidak butuh
Mulut rakusmu

Negara butuh mereka
Berjiwa besar
Negara butuh mereka
Yang empati padanya

Enyahlah kau dari sana 
Jahannam !
Tempatmu bukan di sana
Kau layak berada di balik
Jeruji itu

Tetapi

0 komentar


Aku terbujur
Di satu sudut yang pengap
Hanya kecoak yang menemaniku
Perlahan mendekatiku
Kemudian berbisik
Dia katakan sesuatu padaku
Orang memandang kita hina
Orang memandang kita lemah
Orang mengira kita tak pernah memaklumi dunia
Hingga kita terbujur di sudut ini

Tetapi

Bisakah kita katakan
Bahwa mereka bijaksan
Sedang mereka tak lebih baik dari kita

Bisakah kita katakan 
Bahwa mereka kuat
Sedang mereka tak sekuat kita

Tetapi
Bisakah kita memaklumi dunia
Yang penuh dengan kemuakan
Yang seharusnya tak perlu kita maklumi

Akankah mereka sadar
Bahwa dengan kemakluman itu
Membuat mereka merasa lebih superior

Biarkan mereka menilai kita
karena kita adalah kita

Makassar, 2013

Kamis, 28 Maret 2013

Berjanjilah

0 komentar

Bila ragaku adalah ragamu
Bila hari esok terus menanti
Adakah ruang dan waktu untuk aku kau sapa
Hingga merasakan apa yang jiwaku rasa

Bila hari esok adalah awal
Adakah harapan jiwamu menunggal dengan jiwaku
Bila hari esok adalah akhir
Masihkah senyuman kau beri untukku selalu untukku

Bila awal hari esok masih aku dapati
Mungkinkah kan menerangi sisi gelap jiwaku untuk jiwamu
Bila senja di akhir hari masih aku dapati
Akankah kau menemaniku di bawah cakrawala itu

BERJANJILAH

Bila janji terus kau genggam
Pastikan cahaya jiwamu takkan redup untuk jiwaku
Dan terus bersinar…

BERJANJILAH

Bila janji terus kau genggam
Pastikan cahaya hatimu takkan redup
Bila hati terus terjaga
Pastikan keajaiban menanti di hadapan kita

 Healthy Radio, 2013

Rabu, 27 Maret 2013

KOREK API

0 komentar
Korek Apiku 


Kurang lebih 3 tahun sudah beralu aku berada di kota ini, kota perantauan aku sebut. Tiga tahun pastinya bukan waktu yang lama sebentar juga bukan. Banyak hal yang terjadi, salah satunya adalah pergolakan hidup akan pencarian jati diri seorang aku. 

Di kota perantauan aku berpetualang menapaki jejak-jejak kehidupan yang sedetik lagi bahkan tidak cukup akan berakhir. Petualangan yang tak semulus seperti khalyalku hari kemarin. Onak dan duri jua berlalu bersama waktu yang berlalu.

.........................................................

Singkat cerita
Terus mencari dan bertanya ''SIAPA dan UNTUK SIAPA AKU'' ?
Pertanyaan hebat aku rasa.

Pada akhirnya pertanyaan itu terjawab. Sederhana ''KOREK API''

Satu waktu di akhir hari, aku berdiri di bawah cakrawala berhias senja yang kan menghilang sejenak saja. Di pelupuk mata tampak tumpukan sampah yang sudah mengering bak gurun pasir. Muncul sebuah ide, yang tak aku tahu dari mana. Mungkin saja dari sana "daerah entah berantah" yang takkan aku tahu kecuali pikiranku.


"apa kau tahu, sehebat apapun dirimu tak mungkin melampaui hebatnya pikirmu" Syahrin Kamil
Ide meraih kotak korek api. Perlahan aku buka kotak tersebut, kemudian aku ambil satu batang korek. Seketika aku gesek di salah satu sisi kotak tersebut. Menyala dan aku hempaskan pada tumpukkan sampah menyala dan habis.

Senja itu telah tiada enyah dari sana. Seketika malam kan mendepak, kan membuai jiwa-jiwa yang lelah di taman mimpi.

Pikir masih di sana, tentang korek api. Dalam hati aku berbisik "korek api, siapa kamu, dari mana kamu, kenapa engaku begitu hebat" ?.

Banyak suara mereka bertanya padaku. "Kenapa engaku selalu menggunakan foto profil sebatang korek api yang menyala ?" tanya mereka.

Aku ingin menjadi seperti Korek Api !

Aku ingin menjadi seorang yang menjadi tonggak perubahan, dan perubahan itu akan terus berjalan walau raga telah ditutup bumi.

Itulah Korek Api, Itulah Syahrin Kamil

 Makassar, 28/03/2013
01.24 @ Sudut Imajinasi 

Tetap Seperti Itu

0 komentar

sebuah petualangan panjang
namun kan berbatas
usai terlewati selesai maupun tertunda
hingga kini senyum itu terlihat

akumulasi detik terus berjalan
berharap harapan kan menyapa
terkadang letih namun jiwa enggan berhenti
tuk gapai harap itu

kekuatan imajinasi terus menyemangati
tanpa perduli luka menganga
coba terus berharap akan bulan

celoteh sang peremuk menyayat hati
justru membuat aku kau bangkit walau tak pasti
satu tekad kan gapai air sukacita

kini mata yang tertutup mulai menangis kagum
dan semua bibir yang bungkam seakan teriak
KEKUATAN APA YANG MENYERTAI AKU KAU

hingga akhir episode
aku kau kan melewatinya dengan semua rasa
hingga cinta di bumi pun takjub

semua akan terus seprti ini bersamamu
cerita ini akan tetap hidup
walau jantung tak lagi berdetak
bersama tiang pasak

cerita ini akan tetap hidup
hingga bumi menutup ragaku ragamu

Healthy Radio, 27/03/13

Senin, 25 Maret 2013

D A R A

0 komentar
Puisi DARA Untuk D'ARA'



Jiwamu seperti jiwaku pinta
karena jiwamu terangi sisi gelap jiwaku
jiwamu tak seperti jiwa-jiwa mereka

maka aku biarkan masa lalu menghilang 
bersama jejak di balik debu jalanan
hilang bersama waktu yang enggan 
terhenti barang sejenak

karena jiwamu
tanpa beban jiwaku meninggalkan belakang

coba berdiri sejanak di sana
hingga kau tetap bertahan di sana

DARA tetaplah begitu
tetaplah di sini, temani jiwaku
hingga hari berhentinya waktu
hingga kelahiran berikut kan tercipta

sampai jiwaku jiwamu kembali
dan menunggal di keabadian

01.17 

Jiwa yang Terjajah

0 komentar
kini jiwaku jiwa terjajah
kini hatiku hati terbelenggu
lalu jiwa & hati merasa bebas, lepas lagi terhempas
onak aku telan tanpa rasa
meski raga sobek perlahan

bak mutiara terpendam dan tenggelam
hingga terjajah dan terbelenggu
kian rapat, tertatap pun tiada
di pelupuk mata adalah sampah


binar temaram hanya mengintip 
binar mutiara yang kan terhempas 
di keremangan rahim tersisa
raga laknat menggeliat
berpacu bimbang, kian tersisih
indah surga di pelupuk mata
di antara tumpukan bisu berlian

suara mereka menjadi bising
karena kuping merasa terusik

nada penuh muak terus bersuara
nada bising kini tak lagi asing
hingga fajar kan menyingsing

remuk redam nuraniku 
jatuh bangun hatiku
senang melayang kau jiwaku 
hingga tak sadar sedang terbang
hingga jatuh kemudian terjengkang
jiwaku masih terjajah

Minggu, 24 Maret 2013

Menunggu Pagi

0 komentar
Malam ini tak begitu berwarna
Dewi malam entah ke mana
Tetes embun tampak di daun sana
Hingga peluh menusuk jiwa

Malam ini tak begiru bersuara
Hanya diam itu
Diam dalam penat malam buta
Hingga isik tampak terusik diam itu

Malam ini aku masih di sini
Bersama mata yang masih berbinar
Entah kapan kan meredup
Jiwa pun tak merasa terusik

Malam ini angan terus berlari
Hingga taman lagit dia gapai
Saat ini harusnya aku di taman mimpi
Tuk cipta mimpi, abadi dalam nyata

Malam ini aku masih di sini
Di sini menununggu pagi

Terbaik

0 komentar
Di mana tempatku berlabuh
Di situ pelabuhanku
Dermaga itu kan kujajali di bawah langit teduh
Karena di situ mauku

Diamlah kalian di seberang
Tak perlu kalian menuntunku
Ku tau ini jalanku
Jalanku jalan menemukannya

Jangan kau tutup multku
Biarkan aku bicara
Bicara hatiku untuk hatinya

Ku tahu dimana kaki kan berpijak
Ku tahu kau kan memilihku

Jika kau tak memilih
Aku kan memilih
Kupilih yang terbaik juga indah
Ku kan menemani dalam peluh

Waktu kan menunggu
Menanti diriku dirinya
Hingga aku kau tak lagi bergurau
Di keabadian kita kembali bersapa

190313

0 komentar

Jadi hidup telah memilih
Dengan seleksi Tuhan
Seleksi yang tak pernah salah
Menurunkan aku kau ke bumi agungan Tuhan

Jadi hidup telah memilih
Hari malam terus berganti
Sejenak diam dalam peluh
Akhirnya aku bicara karena pahami

Kini hidup tak lagi sepi
Karena indah seperti ini
Aku tak lagi sendiri
Kau buat hidupku berarti

Jadi hidup telah memilih
Menurunkan kau ke bumi
Temaniku kala suka juga sedih
Kau buat hidupku lebih berarti

Karena hidup telah memilih
Aku hidup di seluruh hidupmu
Karena hidup telah memilih
Aku mati untuk matimu

INUL VISTA, 2013


Setia

0 komentar
Bintang-bintang & bulan
Selalu hadir menghiasi kegelapan
Malam semula buta
Temaram bahkan tampa cahaya

Akan hilang pula 
Dari langit Tuhan
Akan hilang pula
Dari cakrawala luas tak berbatas

Tapi, mereka kan kembali
Walau sejenak kan menghilang kembali

Bintang & bulan masih
Di sana memadu kasih
Janji tak berpisah mereka emban
Hingga bumi tak lagi tiada

Bintang & bulan selalu
ada di sana 
mengubah dan menata langkah awan
Mereka akan habis di sana

Hingga malam tak lagi menyapa
Hingga mereka tak terbit kembali
Hingga bumi tak bernyawa lagi
Mereka habis di sana.




Maka Lebih Baik Saya Diam

0 komentar
Puisi ini akan menjadi puisi idaman saya hingga aku tiada 
'Syahrin Kamil'

Karya ARIEL N O A H


Jika saya bercerita sekarang,
Maka itu hanya akan membuat sebagian orang memaklumi saya,
Dan sebagian lagi akan tetap menyalahkan saya,
Tetapi itu juga akan membuat mereka memaklumi dunia yang seharusnya tidak dimaklumi,
Dan tidak ada yang dapat menjamin apakah semua dapat memetik hal yang baik dari
kemakluman itu,
Atau hanya akan mengikuti keburukannya
Maka lebih baik saya diam.

Jika saya bersuara sekarang,
Maka itu akan membuat,
Saya terlihat sedikit lebih baik,
Dan beberapa lainnya terlihat lebih buruk sebenarnya,
Maka saya lebih baik diam.

Jika saya berkata sekarang,
Maka akan hanya ada caci maki,
Dari lidah ini,
Dan teriakan kasar tentang kemuakan,
Serta cemoohan hina pada keadilan,
Maka saya lebih baik diam.

Saya hanya akan berkata pada Tuhan, bersuara pada yang berhak,
Berkata pada diri sendiri,
Lalu diam kepada yang lainnya,
Lalu biarkan seleksi Tuhan,
Bekerja pada hati setiap orang.

Bareskim 2010

Sabtu, 23 Maret 2013

Apa Kau Tahu ?

0 komentar
Apa kau tahu ?
Bahwa aku benar menyukaimu
Bahwa aku benar butuhmu

Apa kau tahu ?
Bahwa aku tak peduli
Apa kamu seorang dara
Atau seorang neneknya alien

Apa kau tahu ?
Bahwa aku telah menemukan bintang itu
Dan jangan kau terus gengam tanganku
Karena aku tak pernah enyah darimu

Apa kau tahu ?
Bahwa ketika bintang itu menangis di kegelapan
Aku ada di sana

Apa kau tahu ?
Bahwa aku ingin dunia ini diam
Hingga kau
Bisa mendengar semua dengan jelas

Kutipan Drama K

0 komentar
Goong [Princess Hours]

“Hal yang aneh adalah saat mendengar bahwa dia” tidak cukup cantik ” dan ” tidak cocok untuk menjadi putri “. Semakin banyak aku mendengar hal itu, semakin aku tertarik padanya..” – Yul
“Di dunia ini, ada sesuatu yang tidak dapat dipaksakan. Apakah kamu tahu apa itu? Hal-hal seperti nasib, terlepas dari seberapa keras kamu berusaha untuk meraih, kamu tidak bisa mencengkeram itu. Dan bahkan jika kamu berhasil mendapatkan itu, itu tidak akan tinggal di tanganmu selamanya. “- Queen
“Kata-kata itu berasal hatiku. Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku mengatakan sesuatu yang bermakna.” -Shin

Suara Hati

0 komentar
Hari ini aku bersimpuh pada DIA yang maha kuasa. Bersimpuh memohon segala apa yang belum aku dapati. Sesekali air mata jatuh sebutir demi sebutir membasahi pipi yang tak lagi berisi aku rasa. Di atas sajadahku tampak lukisan-lukisan yang tak begitu jelas, abstrak pula tidak. Lukisan bekas air mata yang akhirnya jatuh tak terhenti.

Pikiran terus menggelora hingga tak menoleransi tubuh yang ingin segera direbahkan. Iya, dia (pikiranku) terlalu superior dari diriku untuk aku kalahkan. 
Aku ingin berteriak, tapi tak sanggup karena diam kan terusik suara aumanku.
Karena diam kuhargai maka di sana aku bertahan pada diam itu. Ingin rasanya berbagi dengan kalian sahabat. Apakah kau mau mendengarku ? Apakah kau mau mendengar semuanya. Sahabat, apa aku kau lihat begitu kuat selama ini ?. Kau akan menjawab iya kan ?.
Tuhan aku terlalu capek berpura-pura kuat.Tuhan aku terlalu capek mengumbar senyum di balik dukaTuhan, tapi aku tak mau lemah Tuhan, tapi aku tak ingin berduka
Hari ini tak ada teman cerita. Kalaupun ada tak ada waktu untuk curhat. Maka hari ini aku menangis sendiri, aku menangisi yang pantas aku tangisi, maka aku berhak, maka aku pantas untuk menangis. Maka hari ini aku tuliskan semuanya. 

Aku mungkin tampak bodoh, karena aku telah membuka apa yang ada pada diriku. Karena aku telah menelanjangi diriku. Tapi, disisi lain aku hebat, karena akhirnya aku mendapati waktu di mana aku bebas, melepas otak dari belenggu, melepas jari dari kekakuan yang dulu tak bisa menari menemani pena-penaku. Hingga pada hari ini aku bisa merasa, aku bisa berbicara, aku bisa menulis dengan bebas.

Sebenarnya !
Saat inipun, aku masih belajar menata jejak untuk melangkah dan berjalan
Saat ini pun, aku masih belajar meluruskan lidah, aku masih mengeja huruf, untuk aku karya dalam sebuah kata.
Saat inipun aku masih belajar mengatur lidah itu untuk berucap.
Maka hari esok aku hebat, karena aku bisa berjalan dengan benar.
Maka hari esok aku hebat, karena aku bisa berucap dengan benar. 

Ini Aku
Yang mereka tahu, aku adalah seorang yang tak pernah ada masalah dengan hidup. Yang mereka tahu aku adalah seorang lelaki yang selalu tersenyum dan tertawa. 
Maka aku bilang, mereka tahu aku tapi mereka tak mengenal aku dan tak pernah mengenal aku.

Aku seorang yang pandai beracting, menutupi segala masalah yang begitu bertumpuk hingga tak lagi aku kalian kira. Maka aku merasa bahwa aku adalah seorang aktor, tapi mereka tidak tahu. Aku berpikir hidup adalah drama, maka salahkah ketika aku bersandiwara ?. Bersandiwara tentang baik, jua menutupi hal baik.
Maka aku bilang : "akulah pemeran protagonis itu" bukan mereka.
Tapi, aku lelah menjadi bukan Syahrin. tapi aku harus kuat. aku ingin curhat, tapi pada siapa? maukah kau menemaniku? semoga iya. 
Masalahku sederhana tapi kompleks.

Tentang hati
Salah satu hal yang tidak bisa aku, kau dan mereka atur adalah takdir. Semoga tidak salah. Tapi, bagaimana dengan perasaanmu? apa kau bisa kendalikan itu?. Perasaan adalah sesuatu hal yang sangat misterius. Tak bisa kau, aku, pula mereka menebak apalagi kau kira.    Jadi, apa tanggapanmu ?

Tentang hati tentang perasaan.

...................................

Nanti kita lanjut. capek ma curhat

Jumat, 22 Maret 2013

Binar Siku Mata

0 komentar
Untuk Perempuanku (MH)




Perempuanku
Jika ingin kau menangis,
Tangiskan tangis itu!

Tangiskanlah tangis 
yang pantas untuk kau tangisi

Perempuanku
Tak harus malu menangisi tangis
karna tangis bukanlah malu
Menangislah
tapi jangan merasa kalah

Perempuanku
Jika ingin kau tertawa,

Tertawalah sesukamu

Tertawakan tawa itu !
Tak harus malu mentertawakan tawa.
karna tawa bukanlah malu.

Tertawalah
Tapi jangan terlalu terbahak
Tertawalah
Tapi jangan merasa menang.

PerempuankuJika ingin kau menagis,tak usah kau pikirkan tawa,tapi jika ingin kau tertawa,sejenak pikirkanlah tangismu
Perempuanku
Jangan pernah 

kau tangiskan tawamu,
dan jangan pernah 

kau tertawakan tangismu
karena tangis bukanlah tawa
karena tawa bukanlah tangis

Biarkan Aku Berucap

0 komentar
Untuk Perempuanku (MH)

aku terus dan selalu berpetuah pada kebenaran
bertuah pada kebenaran hakiki
walau aku bukan benar itu

terus berpetuah
hingga liurku tak lagi mencair
hingga liurku mengkristal
pada pengendali ucap

mengkristal tanda menyudahi
tapi aku belum juga sudah
biarkan aku berucap !
sampai nafasku tak aku hela kembali
dan karena engkau 
bukan hanya sekedar menghargai
aku masih berpetuah pada kebenaran
walau aku bukan benar itu
biarkan aku berucap !
ku kan menjadi pendongeng antar tidurmu
hingga kau terlelap terbuai mimpi
sampai kau terbit kembali dari mimpi
aku terus berucap !
berucap aku ingin dirimu 
bukan sekedar hanya ingin
berucap aku butuh dirimu
bukan hanya sekedar butuh

aku kan terus berucap
aku cinta dirimu
bukan sekedar luapan hasrat jiwa
aku cinta dirimu sampai waktu tak berbatas

aku kan berucap pada Tuhan
tolong cintakan aku pada dirinya
hingga di kelahiran berikutnya
aku kan terus berucap

menunggal dengannya

0 komentar
"untuk perempuanku"


padamu camar yang menyayangi

hitam, putih dan birunya langit
padamu pula angin yang selalu
setia membelai mesra tubuhnya
ingin kubisikkan padamu
bahwa selalu ada cinta untuknya
langit, aku bertanya padamu
pernahkah dia merasa seperti yang kurasa
ku ingin menggapai sebuah bintang
namun yang terjadi
aku hanya dapat bermimpi

sentuhlah biru langit
raihlah mimpi
ciptakan sayap untuk mencapai inginmu
terbanglah bersamaku
biarkan jeratan cinta ini membekas dan menunggal dengan dirimu
hidupku mungkin tak lagi panjang
tetapi cintaku,
akan selama berakhirnya waktu dunia

jangan kau anggap ini hanya sekedar
rangkaian kata
jangan kau anggap ini hanya sekedar
tulisan penyair pada umumnya

setiap huruf, kata, dan kalimat
yang tertuang adalah perasaanku
perasaan di mana aku mengagumimu
perasaan dimana isi hatiku tertuang dalam syair ini

dan jika aku memilih 
aku lebih memilih untuk hidup bersamamu
sampai waktu tak berbatas
sampai berakhirnya waktu dunia 

Dialog : Aku & Cinta

0 komentar

"Aku Bertanya Pada CINTA tentang Arti dirinya"

 “Wahai CINTA, apakah sebenarnya arti dirimu??”

 CINTA menjawab:

 “CINTA adalah engkau patuh terhadap-Nya, meski kau tak melihat-Nya. Engkau tidak mencium-Nya atau meraba-Nya, tapi engkau patuh karena engkau merasa akan hadir-Nya. Sebab CINTA bukan indera, tapi adalah rasa.”

 “CINTA adalah engkau takut akan amarah-Nya, dan takut jika Ia meninggalkanmu. Takut jika Ia tak menyukaimu lagi. Lalu engkau mencari-cari alasan untuk selalu dekat dengannya, bahkan jika engkau harus menderita, atau yang lebih mengerikan dari itu.”

 “CINTA adalah engkau menyimpan segala harapan pada-Nya dan tidak pada yang lain. Engkau tidak mendua dalam harapan, dan demikian selamanya. Cinta adalah engkau setia menjadi budak-Nya, yang engkau hidup untuk-Nya dan mati untuk kesukaan-Nya akan dirimu, hidup dan mati untuk Dia. Engkau berusaha sekerasnya agar engkau diakui, hanya sebagai budak, sebagai hamba.”

 “Diatas segalanya, CINTA adalah engkau merasa kasih sayang yang tunggal yang tidak engkau berikan pada yang lain, selain pada-Nya. Engkau rindu akan hadir-Nya dan melihat-Nya. Engkau suka apa yang Ia sukai dan benci apa yang Ia benci, engkau merasakan segala ada pada-Nya dan segala atas nama-Nya.”

 Aku lantas bertanya pada CINTA:

 “Bisakah aku merasakannya?”

 Sambil berlaru CINTA menjawab:

 “Selama engkau mengetahui hakikat penciptaanmu dan bersyukur dengan apa yang Dia beri, maka itu semua akan kau rasakan, percayalah padaku tambahnya….”

 Aku pun Berteriak, “Wahai KAU SANG MAHA PECINTA terimalah cintaku yang sederhana ini, izinkanlah aku merasakan cintaMu yang Maha Indah…””

status facebook ku

0 komentar



Yang paling Menempel di kepalaku
Kata-kata Puitisnya Bu'De "Dia Melihat, Tapi Tatapannya Kosong, Dia Duduk Tapi Perasaannya Hampa"
#perjalananpulang

''satu hal yang membuat saya masih bungkam tentang itu.
dan saya pikir kalian tidak pernah tahu tentang itu.
jadi baiknya diamlah
sampai mulutku tak lagi membungkam''

Meski puisi selalu dihiasi imajinasi fiksionalitas, tapi suara kejujuran penulis acap kali disertakan dalam tulisannya. Biasanya dibungkus metafora, simbolisme, paradoks, atau majas lain. Suara kejujuran itu berada di belakang teks; di balik makna tekstual

Tidak perlu habiskan tenaga untuk kau bangun kembali singgasana usang itu, karena setengah rangka yang kau butuhkan telah pergi. Insya ALLAH tidak akan pernah kembali untuk itu. Maaf, baiknya kau buatlah singgasana yang baru.
 #1
Dan kalaupun kau berusaha untuk membangun kembali, pastinya kau bangun dengan setengah rangka yang lain. Bukan yang itu !. Mungkin atau bahkan bisa saja hasilnya akan lebih baik. Percayalah !
#2 
Dan mereka pengobral celoteh di luar sana yang tak pernah aku lihat yang tak pernah aku dengar. masihkah kalian asyik dengan gunjingan itu ? sedangkan aku tetap diam dan tersenyum.
#3
Mengakhiri Semuanya..!!
Hidup ini terlalu singkat, untuk terus mengenang dan memikirkan cerita masa lalu.

Hidup ini singkat. Tidak ada waktu untuk meninggalkan kata-kata penting tak terkatakan. Maka dari itu katakanlah segera.
 

Lorem ipsum dolor

Visitor

Content

Featured Posts

Pengunjung

Flag Counter
Diberdayakan oleh Blogger.

Social Icons

Search This Blog

Popular posts

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com